Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.89.1
5 Tradisi Makan Tahun Baru di Berbagai Negara yang Mulai Ditinggalkan
29 Desember 2022 13:27 WIB
·
waktu baca 3 menitADVERTISEMENT
Malam tahun baru selalu disambut suka cita oleh masyarakat dunia. Ada yang telah merencanakan untuk berlibur, ada juga yang memilih merayakannya di rumah. Selain melihat pesta kembang api, malam pergantian tahun juga erat dengan tradisi makan seperti barbeku atau minum bersama.
ADVERTISEMENT
Mengutip Tasting Table, karena perkembangan budaya, tradisi makan di beberapa negara kini justru mulai ditinggalkan. Maka itu, berikut ini beberapa tradisi makan menjelang tahun baru di berbagai negara yang kian punah.
1. Hogmanay-Eropa Utara
Sebelum Romawi datang, masyarakat Eropa Utara menjalankan tradisi makan untuk menyambut tahun baru yang mereka sebut hogmanay. Dalam tradisi ini orang berjalan dari pintu ke pintu untuk saling mengunjungi, tepat setelah tengah malam. Langkah pertama ini diharapkan dapat memberi kemakmuran sepanjang tahun.
Dalam tradisi ini masyarakat membawa makanan tradisional yang disebut dengan black bread atau roti hitam. Makanan tradisional ini pada dasarnya berupa roti yang diisi menyerupai pie dengan kismis dan aneka rempah. Selain roti, masyarakat juga membawa hot pint yaitu minuman yang terbuat dari pala, telur, dan wiski.
ADVERTISEMENT
2. Melempar roti ke pintu-Irlandia
Di Irlandia, terdapat sebuah tradisi yang cukup unik, yaitu melemparkan roti ke pintu. Maksud dari tradisi ini adalah untuk menangkal kelaparan di tahun yang akan datang. Mereka menggunakan roti bernama barmbrack. Roti ini secara khusus dipanggang pada akhir musim gugur dan awal musim semi.
Setelah roti dipanggang, tuan rumah akan mengambil sebanyak tiga potong untuk dilemparkan ke pintu. Lalu potongan roti itu dikumpulkan dan dimakan oleh orang-orang yang tinggal di rumah tersebut.
3. Makan puding hitam untuk membuang sial-Prancis
Feast of fool merupakan sebuah tradisi asal Prancis Utara yang didedikasikan untuk membalikkan kekuasaan. Festival ini dilaksanakan setiap hari pertama di awal tahun. Puding hitam erat kaitannya sebagai hidangan dalam perayaan ini. Puding hitam disajikan dengan harapan untuk memperpanjang hasil panen selama musim dingin. Selain itu, makanan khas ini juga dipercaya sebagai penyelamat nyawa.
ADVERTISEMENT
4. Wassailing-Eropa
Wassailing merupakan tradisi bangsa Eropa yang sudah ada sejak abad pertengahan. Tradisi ini dilaksanakan setiap Natal dan menjelang tahun baru.
Untuk kalangan bangsawan atau tuan tanah feodal, biasanya tuan rumah menyajikan minuman alkohol untuk tamu dan menikmatinya sambil bersulang dan berkata “minumlah dengan baik”. Minuman tersebut berupa wine namun dengan campuran cuka rempah, madu, dan satu atau dua butir telur.
Lain halnya bagi masyarakat kalangan bawah, Yorkshire Museum melansir, mereka mengadopsi tradisi ini dengan cara yang berbeda. Mereka akan mengisi mangkuk dengan pita sambil berjalan dari rumah ke rumah. Kemudian, pemilik rumah yang mereka kunjungi akan mengisi mangkuk dengan alkohol, makanan, uang, atau puding figgy.
5. Minum pulque-Meksiko
Berbeda dari sebelumnya, tradisi minum pulque tidak bisa dirayakan setiap tahunnya. Hal tersebut karena minuman ini identik dengan Upacara Kebakaran Baru Aztec yang diadakan setiap 52 tahun sekali.
ADVERTISEMENT
Pulque merupakan minuman kuno yang terbuat dari getah agave fermentasi. Minuman ini memiliki tekstur seperti yoghurt. Sayangnya, minuman ini sangat eksklusif sehingga sulit untuk didapatkan. Rupanya tradisi tersebut masih ada hingga saat ini. Pada tahun baru 2014 lalu, dikabarkan bahwa ada revolusi pulque di kota Meksiko.
Penulis: Monika Febriana